Apakah inflasi mempengaruhi harga properti? Pertanyaan ini sering diajukan oleh investor pemula yang masih mempertimbangkan risiko investasi properti. Terlebih, beberapa waktu lalu pemerintah telah menaikkan harga BBM. Kebijakan tersebut memicu terjadinya lonjakan inflasi.
Inflasi merupakan fenomena peningkatan harga barang maupun jasa secara terus-menerus. Mahalnya harga barang berdampak pada menurunnya daya beli konsumen dan peningkatan angka kemiskinan. Tak dapat dimungkiri bahwa inflasi mempengaruhi hampir seluruh aspek. Lantas apa dampak inflasi terhadap properti?
Sejak awal tahun 2022, fluktuasi inflasi tergolong tinggi dan beberapa kali melampaui inflasi di tahun 2019 dan sebelum pandemi COVID-19. Kenaikan harga BBM dan ketidakpastian global sangat mempengaruhi tingginya inflasi. Inflasi mempengaruhi tingkat suku bunga, pinjaman kredit, ongkos bahan bakar, dan produk turunan properti, seperti semen, kayu, cat, paku, dan lainnya.
Sudah banyak perencana keuangan yang menyebut bahwa investasi properti merupakan sektor yang paling minim terdampak inflasi. Meskipun demikian, Anda harus tetap waspada terhadap hipotek. Suku bunga hipotek memengaruhi harga dan kemampuan konsumen membeli properti. Sangat penting mengecek suku bunga menggunakan kalkulator hipotek.
Bagi pemilik rumah dengan hipotek suku bunga tetap berjangka, inflasi justru dapat memberikan keuntungan berupa pengurangan nominal utang. Contoh: Anda memiliki tingkat bunga 1% pada hipotek, sedangkan tingkat inflasi 3%. Artinya tingkat bunga riil Anda menjadi -2%.
Lantaran menyebabkan kenaikan biaya hidup, inflasi juga memicu peningkatan biaya pinjaman. Kebanyakan calon konsumen mundur secara teratur setelah menghitung ulang jumlah uang yang harus dikeluarkan. Jika sebelumnya mereka mampu membeli, inflasi menyebabkan terjadinya selisih harga rumah yang cukup besar. Di sisi lain, bank akan lebih selektif memberikan pembiayaan ketika suku bunga hipotek meningkat karena inflasi.
Kendati inflasi memang menyebabkan harga rumah meningkat di atas rata-rata, kebutuhan pasar properti cenderung tetap stabil. Hal ini tak lepas dari kebijakan yang diberikan oleh pemerintah. Untuk mendorong minat dan daya beli masyarakat, pemerintah memberikan diskon PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah), uang muka ringan, suku bunga khusus, serta kemudahan pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).
Baca juga: Mau Jadi Investor Pro? Ayo, Pelajari Istilah Dalam Bisnis Properti!
Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa konsumen tertarik membeli properti. Belilah jenis aset properti terbaik yang potensial di masa depan.
Apakah inflasi mempengaruhi harga properti? Jawabannya adalah ya. Meskipun demikian, berbekal karakteristik bisnis properti di Indonesia tergolong unik. Pasalnya, di tengah situasi perekonomian yang tidak stabil, properti segmen residential tetap diminati. Situasi ini merupakan saat tepat bagi Anda yang hendak membeli properti untuk investasi. Namun, perlu diingat bahwa keuntungan dapat diperoleh ketika inflasi dengan catatan Anda berhati-hati dalam memilih dan menerapkan strategi.
Beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan ketika hendak membeli atau menjual properti, antara lain:
Sebagai seorang investor Anda tidak bisa sembarangan menjual properti. Ketika inflasi terjadi, Anda harus pintar menerapkan strategi agar properti lebih cepat terjual. Berikut tips yang bisa diterapkan.
Baca juga: Biar Makin Pro, Yuk Pelajari Cara Memilih Lokasi Investasi Properti
Setelah mengetahui apakah inflasi mempengaruhi harga properti, pelajari dan terapkan tips di atas supaya Anda bisa menghasilkan keuntungan maksimal di tengah inflasi. Semoga bermanfaat.