Panangian School of Property – (21/9/2019) Dewasa ini, hutan yang berada di Indonesia semakin berkurang. Udara pun diselimuti oleh polusi dari asap pembakaran, kendaraan dll. Sehingga, Ibu pertiwi ini sangat membutuhkan penghijauan demi keberlansungan hidup.
Menyadari akan hal itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pun memberikan persyaratan untuk pembangunan di Ibukota baru Kalimantan Timur. Adapun persyaratannya adalah pembanguan kota yang bernuansa hutan kota (forestcity).
Dengan tema seperti itu, artinya para pengembang/developer harus membuat bangunan yang menyesuaikan tema tersebut. “Green building” adalah penerapan bangunan yang tepat dan sesuai dengan persyaratan. Memang “green building” memiliki banyak dampak positif mulai dari lingkungan, energi, dan juga pengguna gedung.
Tetapi jika dari sudut pandang developer, hal itu menjadi sulit. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan untuk green building ini cukup mahal. Maka dari itu tidak banyak developer yang menerapkan green building. Hanya kelas menengah keatas yang mampu mewujudkannya.
Melihat hal ini, Panangian Simanungkalit selaku pakar properti terkemuka di Indonesia pun angkat bicara. “Untuk semacam ini perlu adanya insentif dan aturan khusus. Nah, insentif dan aturan tersebut pemerintahlah yang harus mengeluarkan” jelas Panangian.
“Jika ada campur tangan pemerintah, bisa saya prediksi bahwa masyarakat kelas menengah kebawah bisa memilikinya” sahutnya. Green building ini masih dalam pasar menengah keatas, belum ada yang berani untuk mengambil pasar menengah kebawah. Hal itu disebabkan karena mahalnya biaya yang dikeluarkan.
Keluhan para developer yang datang kepada Panangian membuat ia geram akan sifat mengeluh. “Kenapa banyak developer mengeluh? Padahal bangunan semacam ini akan booming. Murid-murid saya yang sekolah di Panangian School of Property malah sedang menyusun strategi untuk menangkap peluang boomingnya green building” tutupnya saat diwawancarai di Panangian School of Property atau yang dikenal sebagai Sekolah Properti Terbaik di Indonesia . (20/9/2019)