Pandemi COVID-19 meningkatkan kesadaran dan gerakan untuk berinvestasi di kalangan anak muda. Namun dari sekian banyak instrumen yang ada, investasi properti untuk anak muda masih cenderung rendah terutama dibandingkan investasi di pasar modal.
Adapun sepanjang 2021, generasi Z dan milenial muda (kurang dari 30 tahun) menjadi kelompok mayoritas pada investasi pasar muda. Kelompok ini menyumbang sebesar 59,61 persen dari keseluruhan total investor.
Sejak dulu hingga sekarang, properti masih jadi investasi (terutama untuk jangka panjang) yang menjanjikan. Sederhana saja: makin hari, makin banyak jumlah penduduk, sehingga makin sedikit lahan yang tersedia. Sebagaimana hukum penawaran dan permintaan, makin banyak orang yang membutuhkan properti sementara ketersediaan properti terbatas, harganya akan semakin meningkat.
Selama pandemi COVID-19, harga properti menurun hingga menyentuh 30%. Namun, kini sepanjang triwulan I 2022 pasar properti menunjukkan pertumbuhan yang positif. Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mencatat Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) di 18 kota meningkat sebanyak 1,87 (yoy).
Di samping itu, sebagai investasi, keuntungan properti tak main-main. Dalam tiga tahun terakhir saja, indeks harga rumah meningkat 10 persen sekalipun adanya perlambatan karena pandemi. Dengan demikian, semakin cepat Anda melakukan investasi pada usia muda, makin besar peluang keuntungan yang akan diperoleh dalam beberapa tahun mendatang.
Baca juga: 7 Alasan Memilih Investasi Properti: Bisa Bikin Anda Tajir, Lho!
Tiap orang memiliki preferensi masing-masing terhadap setiap pilihan dan keputusannya, termasuk mengapa tidak menjadikan properti sebagai pilihan investasi yang utama. Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa gen Z dan milenial (muda) cenderung takut atau enggan berinvestasi di properti.
Berinvestasi pada properti memang memerlukan modal yang cukup besar dibandingkan beberapa instrumen yang lebih “friendly” bagi kelompok muda seperti emas, reksa dana, atau saham. Namun, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan membeli properti sebagai investasi seperti pembiayaan dengan metode cicilan, memilih properti yang lebih “terjangkau” seperti di kawasan luar pusat kota—tetapi masih cukup strategis, dan sebagainya.
Baca juga: 6 Pertimbangan Membeli Properti, Bukan Harga dan Lokasi Saja!
Beberapa orang memiliki pendapatan yang kurang memadai untuk membeli properti—di sisi lain, harga properti terus meningkat. Dalam situasi seperti ini, ada dua cara utama yang dapat dilakukan: berpindah tempat kerja dengan pendapatan yang lebih tinggi atau menambah penghasilan tambahan lewat berbisnis, mengambil pekerjaan sampingan, dan lain-lain.
Ketakutan lain anak muda dalam berinvestasi investasi juga karena tidak tahu cara melakukannya. Mereka juga takut ditipu oleh agen penjual atau pengembang properti padahal sudah terlanjur membayar mahal, belum tahu properti seperti apa yang berpotensi menghasilkan, dan lain sebagainya.
Salah satu cara utama investasi properti untuk anak muda adalah benar-benar mengetahui jenis properti yang akan dipilih. Berikut adalah beberapa di antaranya yang bisa Anda jadikan pertimbangan.
Data BPS 2021 menunjukkan kelompok usia 20 hingga 34 tahun mencapai 24,5% dari seluruh penduduk yang ada di Indonesia. Kelompok usia ini pun merupakan kelompok yang paling besar dalam mencari dan memerlukan hunian baru, baik untuk dibeli atau disewa.
Anda bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan berinvestasi pada properti untuk hunian. Tidak harus apartemen, Anda juga bisa menawarkan rumah kontrakan maupun indekos. Biaya sewa ini pun dapat membantu melunasi cicilan properti jika Anda membelinya dengan sistem kredit.
Munculnya bisnis-bisnis baru terus menggeliat di berbagai sektor. Anda juga mengoptimalkan kesempatan ini dengan menyewakan ruko, lahan kios, atau bahkan model coworking space yang banyak dibutuhkan berbagai startup sebagai kantor mereka.
Opsi lain untuk berinvestasi properti dengan modal yang tidak terlalu besar adalah melalui crowdfunding di platform kredibel yang berizin. Sistem ini memungkinkan Anda untuk patungan dengan investor lainnya yang mempunyai kesamaan minat investasi properti.
Jika masih ragu atau bingung untuk memulai investasi properti di usia muda, beberapa tips berikut ini bisa dipertimbangkan.
Lingkungan punya peran besar dalam membentuk mindset yang mendorong kesuksesan seseorang. Daripada hanya terus sibuk dengan asumsi dan ketakutan sendiri, mulailah mencari lingkungan yang mempertemukan Anda dengan bermacam-macam pelaku investasi properti lainnya yang telah sukses. Anda akan terbawa semangat mereka dan belajar banyak dari pengalaman yang telah mereka lalui.
Baca juga: Proyek Properti Antigagal? Simak 5 Cara Mencari Investor Ini!
Harga properti yang terus melambung membuat Anda pun harus punya persiapan yang cukup panjang. Mulailah mencari dan menentukan properti seperti apa yang jadi incaran Anda—tipe properti, lokasi, harga, dan sebagainya. Dengan begitu, Anda dapat memiliki gambaran langkah-langkah strategis untuk mewujudkannya—misal bagaimana cara untuk mulai mengumpulkan DP.
Investasi properti untuk anak muda bukanlah hal yang mustahil. Makin cepat Anda menaklukkan rasa takut dan mulai mengambil langkah untuk berinvestasi, makin besar keuntungan yang bakal Anda dapatkan dari model penanaman modal ini.