Perbedaan aset tetap dengan properti investasi menjadi hal yang perlu dipelajari. Meskipun termasuk komponen aset tidak lancar, keduanya memiliki sejumlah perbedaan signifikan. Memahami perbedaan tersebut akan memudahkan Anda mencatat dan mengelola kekayaan serta menentukan strategi tepat untuk mendapatkan peluang potensial di masa depan. Selain itu, Anda juga bisa memaksimalkan aset yang dimiliki untuk menambah pundi-pundi keuangan. Agar lebih jelas, berikut perbedaan antara aset tetap dengan properti investasi.
Aset tetap dapat diartikan sebagai aset berwujud jangka panjang yang dimiliki dan digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Aset tetap tercatat sebagai harta perusahaan yang berfungsi sebagai sumber ekonomi dalam kegiatan operasional. Aset ini diharapkan mampu bertahan atau diubah menjadi uang tunai dalam jangka waktu setidaknya dua belas bulan. Aset tetap dianggap tidak likuid lantaran tunduk pada depresiasi. Aset tetap sering muncul di neraca dalam bentuk properti, pabrik, dan peralatan.
Properti investasi adalah bangunan yang tidak digunakan untuk tempat tinggal, melainkan untuk disewakan atau dijual kepada pihak lain. Melalui properti yang dimilikinya tersebut, pemilik properti dapat menghasilkan pendapatan berupa uang penjualan, bunga, sewa, dividen, atau royalti.
Baca juga: Biar Cepat Kaya! Ini 6 Cara Memasarkan Properti Agar Cepat Laku
Aset tetap mempunyai tujuan penggunaan untuk disewakan ke pihak ketiga sebagai tempat produksi, administrasi, atau kantor organisasi. Aset tetap termasuk aset tidak lancar karena tidak dijual dan justru digunakan oleh pihak lain dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan. Aset tetap bersifat jangka panjang dan baru bisa dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu setidaknya satu tahun.
Berbeda dengan aset tetap, properti investasi dibeli dengan tujuan mendapatkan pengembalian investasi melalui sewa atau penjualan kembali di masa depan. Properti investasi dapat dimiliki oleh seseorang, kelompok, maupun korporasi. Jangka waktu investasi properti bervariasi, bisa panjang maupun pendek. Seringkali investor melakukan flipping, sebuah istilah dalam bidang properti yakni renovasi properti demi meningkatkan keuntungan dalam waktu singkat.
Perbedaan aset tetap dengan properti investasi terletak pada manfaatnya. Aset tetap dapat membantu perusahaan menciptakan laporan keuangan yang akurat, memudahkan proses analisis keuangan secara menyeluruh, dan menilai bisnis.
Investor dan kreditur menggunakan laporan tersebut untuk memastikan kesehatan keuangan perusahaan dan menentukan arah bisnis. Aset tetap penting bagi industri padat modal yang membutuhkan investasi besar. Singkatnya, aset tetap bermanfaat sebagai indikator pertumbuhan bisnis suatu perusahaan.
Properti investasi bermanfaat sebagai tabungan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Properti investasi memiliki capital gain yang besar sehingga cenderung naik dan lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Tak hanya itu saja, properti investasi juga bermanfaat sebagai jaminan ketika Anda membutuhkan pinjaman atau pembiayaan bank.
Aset tetap mencakup bangunan, tanah, furniture, perangkat lunak, peralatan komputer, mesin, kendaraan, atau barang inventaris lainnya. Contoh: sebuah perusahaan yang menjual hasil bumi memiliki truk pengiriman. Truk ini termasuk aset tetap karena digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Properti investasi terdiri dari banyak jenis, di antaranya rumah, apartemen, villa, kantor, ruko, kios, tanah kosong, dan hotel.
Aset tetap digunakan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa yang menghasilkan pendapatan. Aset tetap dapat digunakan sendiri atau disewakan, tidak dijual kepada orang lain atau ditahan untuk investasi. Perusahaan yang memiliki aset tetap akan mendapatkan sejumlah keuntungan berikut ini.
Kendati membutuhkan modal besar, properti investasi juga menawarkan banyak keuntungan, di antaranya:
Lantaran memiliki bentuk fisik dan memberikan penghasilan jangka panjang, aset tetap harus dilaporkan di neraca sebagai Property, Plant, dan Equipment (PP&E). Ketika perusahaan melakukan pembelian properti, peralatan, atau pabrik, aset tetap akan dicatat pada neraca kemudian disusutkan bertahap selama masa gunanya. Kecuali tanah, aset tetap tunduk pada penyusutan berkala sehingga akan mengalami depresiasi. Penyusutan dan pengurangan nilai aset tetap tersebut dicatat pada laporan laba rugi.
Berbeda dengan aset tetap, properti investasi tidak mengalami penyusutan karena nilainya sesuai dengan nilai pada pelaporan. Dalam akuntansi, properti investasi akan dicatat pada Buku Jurnal Umum dan Buku Besar. Laporan mengenai properti investasi terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan SAL (LP-SAL), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), serta Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Demikianlah informasi mengenai perbedaan aset tetap dengan properti investasi yang perlu Anda pahami. Pelajari seluruh poin di atas supaya Anda bisa bertumbuh sebagai investor properti yang sukses di masa depan. Semoga bermanfaat.