Investasi macam apa yang Anda rencanakan di tahun 2023? Dari berbagai pilihan, mungkin Anda sama seperti banyak orang: nggak ingin pilih ataupun belajar investasi properti. Padahal, prospek properti 2023 justru makin cerah, bahkan terhitung lebih ideal dibandingkan jenis investasi lainnya. Kok bisa begitu?
Anda mungkin pernah ditakut-takuti soal potensi kerugian bisnis properti pada tahun 2023. Ada berbagai penyebab mengapa orang cenderung mudah takut dengan peluang usaha properti. Contohnya adalah:
Resesi saat ini adalah fenomena yang cukup luas di dunia. Akibatnya, banyak orang ragu menjadi ragu dalam mempertimbangkan membeli properti karena mengira bisnisnya akan susah dijalankan, misalnya karena tidak banyak orang yang mau membeli rumah. Resesi juga kemungkinan akan menaikkan suku bunga bank sehingga harga properti mungkin bakal anjlok.
Selain pandemi yang sebenarnya belum selesai, situasi geopolitik seperti perang Rusia dan Ukraina bisa mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini karena situasi yang dampaknya global bisa menciptakan situasi di mana membeli properti cukup sulit.
Kondisi saat ini membuat banyak perusahaan IPO menurunkan harga saham agar dibeli masyarakat. Perusahaan seperti BliBli, Go-jek, dan Bukalapak saat ini banyak yang menjual saham. Akibatnya, banyak masyarakat tergiur dan menghabiskan modal investasi untuk beli saham.
Walau properti hanya satu dari sekian banyak pilihan yang bisa Anda jadikan investasi, pilihan akan investasi konvensional masih jauh lebih populer. Contohnya adalah deposito yang, walau bunganya kecil, tetapi masih dipandang konvensional dan “aman”.
Semua ketakutan ini sebenarnya tidak beralasan. Ternyata prospek properti 2023 cukup cerah dan hal ini bisa diwujudkan asal Anda memilih properti dengan tepat.
Baca juga: Ini Dia 7 Contoh Investasi Properti: Nomor 6 Cocok Buat Sultan!
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady menekankan bahwa investasi properti bisa berhasil dan bahkan bersinar cerah. Situasi dalam negeri sebenarnya cukup kondusif untuk berbisnis properti, bahkan jika resesi benar-benar menghantam. Kenapa bisa begitu?
Menurut Riady, sektor ekonomi makro Indonesia berada di posisi yang lumayan bagus dibandingkan berbagai negara lain. Investasi properti masih cukup potensial bahkan cerah. Selain itu, memilih properti sebagai bentuk investasi membuat Anda berkontribusi pada ekonomi. Jika Anda merupakan bagian dari kelas menengah, Anda mungkin melihat bahwa kenaikan jumlah kelas menengah membuat mereka paling potensial sebagai investor atau pembeli matras.
Walau ada perkiraan inflasi, kenaikannya sebenarnya tidak terlalu ekstrem jika Anda mencari patokan untuk membeli properti. Suku bunga patokan (BI7DRR) dan bunga KPR bisa meningkat, tetapi masih dalam batas wajar. Harga properti yang akan melambung pun bisa membuat Anda untung cukup besar.
Masih menurut John Riady, properti adalah investasi yang bagus karena ada banyak bisnis yang terhubung dengan usaha tersebut. Di Indonesia, ada sekitar 175 industri yang operasionalnya berkaitan dengan properti. Hal ini membuktikan jangkauan luas industri properti sehingga potensial sebagai investasi.
Keunggulan lainnya? Adanya pembangunan infrastruktur yang membuat nilai properti di sekitarnya naik. Contohnya adalah jalan tol seperti jalur lintas Jawa dan Sumatra yang meningkatkan sektor dagang, ekonomi, dan pariwisata. Dengan semakin banyaknya pembangunan infrastruktur dan akses seperti keduanya, bisnis properti bisa ikut meluas.
Mau satu lagi alasan bagus untuk segera investasi properti? Anda bisa ikut berpartisipasi untuk meningkatkan pertumbuhan PDB Indonesia. Pada tahun ini pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan 5,3-5,5%. Sedangkan perkiraan pertumbuhan ekonomi atau PDB di tahun depan oleh World Bank maupun IMF sekitar 5-5,2%. Dari prediksi kedua lembaga internasional itu jelaslah bahwa sebenarnya fundamental perekonomian negara kita sangat kuat. Meskipun di berbagai belahan dunia terancam menghadapi resesi maupun krisis ekonomi. Nah, kalau ingin meraih untung nesar dari investasi properti sekaranglah saat yang terbaik. Nah, pastikan Anda melakukan investasi yang aman dan menguntungkan ,sekaligus ikut berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.
Hal ini karena properti menyumbang sekitar 13,6 persen pemasukan untuk Produk Domestik Bruto Indonesia. Jumlah fantastis ini tidak hanya memberi kesempatan investasi bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga mendukung roda perekonomian, misalnya dari pajak.
Permintaan domestik akan properti juga membuat investasi ini terlihat semakin cerah. Riady mengutip laporan pembukuan properti di PT Lippo Karawaci pada semester pertama tahun 2022, yaitu Rp5,2 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dari perkiraan hasil penjualan semester pertama. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan domestik sebenarnya cukup besar.
Walau investasi properti terdengar bagus, pastikan memilih waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi dalam bidang ini.
John Riady menyarankan agar segera membeli properti mumpung harganya cukup stabil. Tahun ini, harga properti belum melambung, sehingga Anda bisa membeli dengan harga lumayan bagus. Akan tetapi, pastikan tidak sembarangan memilih pengembang.
Baca juga: Jangan Salah Timing! Ini Waktu Pas untuk Beli dan Jual Properti
Ketika memilih properti, pilih pengembang yang reputasinya sudah cukup bagus. Pastikan juga Anda langsung mendatangi properti untuk melihat kondisi yang sebenarnya. Faktor pendukung seperti akses dan jalur transportasi, lokasi, serta perkembangan wilayah di sekitar properti wajib menjadi perhatian.
Baca juga: Jangan Ketipu, Ini Cara Cek Developer Perumahan Biar Gak Rugi
Kesimpulannya, properti bukan hanya sekadar hunian, tetapi juga sebagai sebuah investasi yang sangat bagus. Kuatnya fundamental perekonomian kita yang ditunjukkan oleh pertumbuhan Produk Domestik Bruto 2023, akan membuat prospek investasi properti 2023 cukup cerah. Jadikan properti sebagai pilihan investasi Anda!