Panangian School of Property – Kondisi saat ini, Indonesia masih sangatlah jauh dari kata “tercukupi” untuk tempat tinggal atau rumah bagi warganya. Banyak faktor yang membuat masyarakat belum memiliki rumah. Mulai dari faktor pendapatan hingga sedikitnya supply rumah yang tersebar secara merata.
Dengan masyarakat yang berjumlah 264 juta jiwa, pemerintah telah memiliki beberapa kebijakan untuk mempermudah masyarakat agar rumah dapat diperoleh. Salah satunya adalah program satu juta rumah. Meskipun sudah melampaui target (saat ini telah mencapai 1,2 juta rumah), tetap saja belum terpenuhi.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat seorang pakar properti terkemuka di Indonesia (Panangian Simanungkalit). “Program pembangunan sejuta rumah memang bagus, namun tetap saja masih belum terpenuhi. Jumlah penduduk di Indonesia itu 267 juta jiwa, mungkin 10% saja belum ada” ujar Panangian pada Jumat kemarin. (13/12/2019)
“Dengan tercapainya target program ini dan masih belum terpenuhinya kebutuhan rumah, menandakan sektor properti masih menjadi bisnis yang sangat basah” sambungnya. Maka dari itu, para developer dan investor properti harus memanfaatkan peluang ini.
Selain memberikan pertanda adanya peluang, pendiri Panangian School of Property juga memberikan peringatan. “Tetapi harus di ingat, bangunlah atau carilah properti yang disukai masyarakat. Jangan memasukkan ego diri sendiri untuk sebuah bisnis. Hal tersebutlah yang membuat investor ataupun developer merugi/propertinya tidak laku.”