Generasi muda disebut-sebut sulit bisa mempunyai rumah sendiri. Beberapa waktu lalu pun, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, juga menyebut bahwa generasi milenial sulit membeli rumah. Lalu, apakah ada cara membeli rumah di usia muda yang bisa dilakukan?
Sebelum membahas apa saja hal-hal yang bisa dilakukan agar anak muda bisa membeli properti sendiri, mari membedah dulu faktor apa yang kerap menjadi penyebab sulitnya generasi muda membeli rumah.
Faktanya, harga rumah memang melambung tinggi. Di Jakarta misalnya, menurut hitungan PIR, pekerja hanya memiliki kemampuan untuk membeli rumah dengan rentang Rp40,4 juta hingga Rp 158 juta. Sementara itu, rumah tapak tipe 36 di tahun 2010 sudah menembus angka Rp 300 juta dan terus meroket mencapai Rp564 juta di 2021.
Baca juga: Bukan Tanpa Sebab! Ini Penyebab Harga Rumah Makin Mahal!
You Only Live Once alias YOLO jadi salah satu moto favorit anak muda. Akibatnya, dengan mindset yang memicu untuk terus bersenang-senang karena hidup hanya sekali, semua hal-hal yang tidak diperlukan pun jadi dibeli atau dilakukan secara impulsif. Sebaliknya, tindakan proteksi seperti membeli asuransi justru sangat rendah—hanya 19% dari mereka yang berminat memiliki asuransi.
Pendapatan yang tinggi tak akan berarti jika pengelolaan keuangan masih buruk. Selain gaya hidup YOLO yang memicu pemborosan, diversifikasi kekayaan juga masih minim dilakukan. Sebuah survei menunjukkan bahwa 44% milenial hanya berinvestasi 1 hingga 2 kali dalam setahun dan 20% bahkan tidak berinvestasi sama sekali.
Kemudahan berhutang seolah menjadi hal yang tidak disia-siakan anak muda. Tak cuma kartu kredit bank, model cicilan produk PayLater juga laris manis di pasaran. Sayangnya, pinjaman yang dilakukan tidak dibarengi kemampuan membayar yang baik. Per September 2022, generasi muda menyumbang outstanding Rp2,17 triliun pinjaman macet.
Padatnya jumlah penduduk membuat lahan perumahan makin sedikit sehingga penawaran harga rumah pun meningkat, terutama di kawasan perkotaan. Adapun population growth area perkotaan menembus angka 4,1%.
Beberapa penyebab sulitnya beli rumah untuk generasi muda memang berasal dari faktor eksternal yang tidak bisa Anda kendalikan. Meski begitu, tetap ada beberapa cara beli rumah di usia muda yang bisa Anda lakukan seperti berikut.
Seperti saat Anda memiliki target apa pun, membeli rumah juga perlu disiapkan. Anda dapat mulai mencari lokasi mana yang jadi incaran, tipe rumah seperti apa yang diinginkan, kisaran harga dan proyeksinya hingga beberapa tahun ke depan, dan sebagainya. Dengan begitu, Anda jadi tahu berapa besarnya biaya yang perlu disiapkan sejak awal dan strategi yang diperlukan untuk mewujudkan impian tersebut.
Makin dewasa, Anda perlu makin cerdas dan bijak dalam hal mengelola keuangan serta membuat skala prioritas. Mulailah benar-benar selektif memisahkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Tiap kebutuhan pun memiliki tingkat urgensinya sehingga tidak semuanya bisa Anda penuhi dalam satu waktu sekaligus. Atur dari kebutuhan yang paling penting dan mendesak hingga keinginan yang dapat ditunda atau bahkan sama sekali dihilangkan.
Buatlah simpanan terpisah untuk pembelian rumah. Hal ini untuk menghindarkan Anda menggunakan uang tersebut untuk keperluan lainnya. Anda bisa mulai menabung dengan membuka rekening bank baru di bank yang punya biaya administrasi rendah—beberapa tabungan bahkan tidak memungut biaya administrasi sama sekali. Selain itu, Anda juga perlu belajar “melupakan” bahwa Anda memiliki uang tersebut sehingga tidak menjadikannya sebagai uang cadangan untuk kebutuhan lainnya.
Setelah mengetahui harga pasaran dan biaya yang diperlukan untuk membeli rumah, Anda dapat menyesuaikannya dengan kondisi saat ini. Jika ternyata pendapatan saat ini kurang mencukupi, maka Anda perlu meningkatkannya. Selain pindah tempat kerja, Anda juga bisa mencari pekerjaan sampingan, membangun bisnis, dan sebagainya.
Selain menabung, Anda juga bisa menanamkan dana yang ada pada instrumen investasi. Hal ini untuk menjaga nilai dari uang yang Anda miliki serta mengembangkannya. Anda bisa meletakkan uang di emas, deposito, reksadana, atau bahkan bisnis atau perusahaan orang lain—sesuaikan dengan profil risiko dan target kapan Anda akan mencairkan dana tersebut sehingga keuntungan yang diperoleh maksimal.
Itulah beberapa cara membeli rumah di usia muda. Walau beberapa faktor eksternal cukup berpengaruh besar membuat harga properti terus naik, masih dan selalu ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkan impian rumah di usia muda.