Hampir semua orang yang berniat memiliki rumah sendiri pasti tahu bagaimana kenaikan harga yang terjadi dari tahun ke tahun. Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani bahkan menyebut bahwa harga hunian di Indonesia semakin ‘liar’. Hal ini membuat generasi muda kemungkinan akan semakin sulit memiliki rumah sendiri. Mengapa harga rumah semakin mahal?
Menurut Country Manager Rumah.com, Marine Novita, harga rumah pada dasarnya memang akan selalu naik setiap tahunnya. Berdasarkan data Indonesia Property Market Index dari Rumah.com, dalam 3 tahun terakhir indeks harga rumah di tanah air naik hingga 10%. Meski sempat melambat karena pandemi, tapi tren ini kembali berlanjut di tahun 2022 ini. Apa penyebabnya?
Untuk memahami lebih jauh mengapa harga rumah semakin mahal, simak uraian berikut ini!
Alasan mengapa harga rumah semakin mahal yang pertama adalah over-demand alias permintaan yang lebih tinggi dari pada ketersediaannya di pasaran. Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk dunia terus bertambah, termasuk di Indonesia. Dilansir dari Badan Pusat Statistik, laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 1,17%.
Di saat penduduk yang membutuhkan hunian semakin bertambah, lahan dan ketersediaan rumah tidak meningkat. Kondisi over-demand inilah yang menyebabkan harga rumah jadi lebih mahal.
Banyak orang berpikir bahwa pandemi akan membuat harga rumah turun. Pasar properti secara umum memang mengalami perlambatan. Namun menurut riset Cushman & Wakefield, pada periode semester kedua tahun 2021 lalu, harga rumah tapak masih mencatatkan kenaikan. Ini konon terjadi karena naiknya harga material bangunan dan lahan secara rata-rata. Efeknya, harga jual secara umum juga naik.
Selain itu, di masa pandemi pemerintah umumnya menerapkan kebijakan penurunan suku bunga. Ini bertujuan untuk merangsang daya beli masyarakat –termasuk terhadap properti. Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap properti juga bisa menjadi penyebab naiknya harga rumah di pasaran.
Peningkatan tren WFH atau Working from Home juga secara langsung berdampak pada semakin tingginya minat masyarakat untuk memiliki rumah sendiri. Kriteria rumah yang ingin dibeli pun semakin banyak. Salah satunya adalah rumah yang nyaman untuk bekerja serta memiliki lingkungan yang sehat.
Menurut laporan JLL Indonesia –konsultan properti tanah air, rumah tapak dengan 2 sampai 3 kamar adalah yang paling diminati di kawasan Jabodetabek (daerah yang jadi benchmark penelitian). Sesuai dengan prediksi, pada tahun yang sama, PT Lippo Karawaci Tbk berhasil menjual 460 unit rumah tapak hanya dalam waktu 5 jam dengan rata-rata harga rumah per unitnya Rp900 jutaan. Saat itu, jumlah permintaan bahkan lebih tinggi dari penawaran yang ada (oversubscribed).
Inflasi merupakan sebuah kondisi saat harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan selama tempo waktu tertentu. Inflasi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk krisis dan pandemi yang melanda dunia beberapa tahun terakhir.
Di Indonesia sendiri, inflasi pada tahun 2022 adalah sebesar 5,71%. Meski masih dalam kategori aman, namun ini tetap berdampak pada harga berbagai produk barang dan jasa termasuk bahan bangunan dan ongkos tukang. Kenaikan biaya operasional dan material untuk membangun rumah secara langsung tentu membuat harga unit yang dijual juga ikut meningkat.
Selain harga bahan bangunan, harga tanah atau lahan juga turut mengalami kenaikan. Ada berbagai faktor yang menyebabkan kenaikan harga tanah sepert lokasi yang strategis. Lahan di daerah yang strategis dengan pembangunan infrastruktur yang pesat akan mengalami kenaikan terus menerus.
Mengapa? Sebab semakin banyak orang tertarik untuk mendirikan bangunan untuk berbagai tujuan di kawasan tersebut. Para pengembang juga akan berlomba-lomba mendapatkan lahan di tempat yang strategis untuk membangun hunian yang laris di pasaran.
Baca juga: Biar Makin Pro, Yuk Pelajari Cara Memilih Lokasi Investasi Properti
Sejak dulu, harga rumah selalu dikendalikan oleh para pengembang swasta. Dengan kucuran dana pinjaman dari pemerintah, para pengembang properti ataupun investor atau pemilik modal di bidang properti dengan bebas membeli ribuan hektar lahan untuk dibangun dengan konsep kota baru yang kekinian. Dengan menjual konsep dan berbagai fasilitas, mereka menaikkan harga properti yang mereka jual.
Rumah adalah kebutuhan yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia. Kenaikan harga rumah juga dipastikan akan terus terjadi setiap tahun kecuali pemerintah dapat mengendalikan harga tanah. Pemerintah juga perlu menetapkan sejumlah kebijakan terkait aturan pembebasan lahan yang terlalu besar diberikan kepada swasta.
Itulah beberapa alasan yang harus Anda ketahui mengapa harga rumah semakin mahal dari tahun ke tahun. Apakah Anda berencana untuk memiliki rumah dalam waktu dekat?
Baca juga: Nih, Cara Pilih Rumah Biar Investasi Anda Nggak Boncos!