Bagi Anda yang memiliki mobilitas tinggi, tinggal di apartemen bisa menjadi pilihan ideal. Sebab, apartemen dekat dengan berbagai fasilitas umum dan dapat dijangkau dengan berbagai moda transportasi. Namun, sudah tahukah Anda biaya apa saja jika tinggal di apartemen yang harus Anda tanggung? Jika belum, simak terus artikel berikut.
Baca juga: Ini Lho Cara Pilih Apartemen Biar Investasi Anda Gak Boncos
IPL merupakan biaya yang digunakan untuk pemeliharaan gedung apartemen per bulan. Hal ini mencakup pemeliharaan fasilitas dan pengeluaran lainnya. Termasuk pemeliharaan fasilitas bersama dan fasilitas dalam unit, seperti air, listrik, dan internet.
Biaya Iuran Pengelolaan Lingkungan umumnya sudah ditetapkan oleh pihak pengembang. Anda bisa mengeceknya pada surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Untuk jumlah biayanya sendiri ditentukan berdasarkan luas unit apartemen.
Jadi, semakin luas apartemen yang Anda miliki, semakin besar pula iuran pengelolaan yang harus Anda bayarkan. Besarnya iuran ini juga mengikuti laju inflasi sehingga bisa jadi akan naik setiap tahunnya.
Ada satu lagi biaya yang sama seperti IPL, yakni sinking fund. Iuran bulanan ini digunakan sebagai dana cadangan untuk membiayai pembaruan, penggantian, dan perbaikan fasilitas gedung apartemen. Dengan adanya iuran ini, nilai dan daya jual unit apartemen dapat dilindungi.
Biaya tagihan listrik di apartemen berbeda dengan rumah tapak. Bisa dibilang tarif dasarnya lebih mahal karena apartemen termasuk bangunan bisnis. Berdasarkan regulasi PLN, apartemen masuk dalam golongan tarif B-3/TM dengan batas daya lebih dari 200 kVA. Sementara, tarif dasar listrik untuk golongan B-3/TM adalah sebesar 1.115 per kWh.
Umumnya, rata-rata tagihan listrik per bulan di apartemen biasa bisa mencapai 500 ribu dan bahkan ada yang mencapai 1 juta. Memang biayanya jauh lebih besar dari tagihan listrik di rumah tapak. Namun sisi baiknya, jaringan listrik di apartemen jarang sekali mengalami gangguan.
Selain tagihan listrik, penghuni apartemen wajib pula membayar tagihan PDAM setiap bulan. Tarif dasarnya tergantung pada PDAM di daerah setempat. Namun jika dibandingkan dengan biaya PDAM di rumah tapak, jelas biaya air di apartemen lebih tinggi.
Rata-rata biaya tagihan air yang dibayarkan oleh penghuni apartemen adalah 100 hingga 300 ribu per bulan. Biaya ini tentunya bisa ditekan dengan cara menghemat penggunaan air harian.
Biaya apa saja jika tinggal di apartemen selain listrik, air, dan IPL? Jawabannya adalah tagihan internet. Hampir semua apartemen masa kini sudah dilengkapi dengan fasilitas internet (WiFi) untuk para penghuninya. Namun jangan salah, layanan tersebut tidak bisa digunakan secara gratis.
Untuk bisa menggunakan fasilitas WiFi, Anda harus mengeluarkan biaya sendiri setiap bulannya. Untuk tarifnya sendiri tergantung pada provider yang ditawarkan oleh pihak manajemen apartemen.
Rata-rata penghuni apartemen mengeluarkan biaya sekitar 200 sampai 300 ribu per bulan. Biaya tersebut belum termasuk tarif pengajuan, tarif pemasangan, dan beban PPn sebesar 10 persen.
Jika unit yang akan Anda tempati tidak memiliki cukup ruang untuk mesin cuci, mau tidak mau Anda harus menggunakan jasa laundry. Biasanya manajemen apartemen menawarkan jasa laundry kiloan.
Kalau mau yang lebih murah, Anda bisa menggunakan jasa laundry dari luar apartemen. Umumnya, tarif per kilogramnya mulai dari 7 atau 8 ribu saja. Semakin banyak pakaian yang Anda cucikan, semakin besar pula biaya yang harus Anda keluarkan untuk laundry.
Biaya satu ini tak boleh disepelekan, terlebih bagi Anda yang memiliki kendaraan bermotor. Anda harus cermat dalam mengalokasikan pengeluaran khusus untuk biaya parkir. Sejumlah gedung apartemen ada yang membebaskan tarif parkir pada setiap penghuninya. Hanya saja, layanan ini hanya berlaku untuk satu kendaraan saja.
Jadi, bila Anda memiliki lebih dari satu kendaraan, Anda harus merogoh kocek lagi untuk membayar slot parkir. Untuk sepeda motor, tarifnya sekitar 100 hingga 200 ribu. Sedangkan untuk mobil berkisar antara 250 hingga 300 ribu per bulan.
Di Indonesia, status kepemilikan apartemen berupa Hak Guna Bangunan. Sertifikat ini memiliki masa berlaku selama 30 tahun dan bisa diperpanjang hingga 20 tahun. Proses perpanjangan harus dilakukan dua tahun lebih awal sebelum masa berlaku sertifikat HGB pertama habis.
Jika Anda merasa masih awam, Anda bisa memberi kuasa pada pihak Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) untuk melakukan perpanjangan HGB. Dalam prosesnya, rata-rata biaya yang harus Anda siapkan mulai dari 1 jutaan ke atas.
Baca juga: Jangan Asal Beli, Cari Tahu Dulu Jenis Sertifikat Apartemen
Nah, sekarang sudah paham kan biaya apa saja jika tinggal di apartemen? Sebelum memutuskan untuk tinggal di apartemen, pastikan Anda sudah mengkalkulasikan semua biaya di atas. Jika ternyata penghasilan bulanan terlalu mepet, ada baiknya Anda mempertimbangkan kembali keinginan Anda untuk tinggal di apartemen.
Baca juga: Sewa vs Beli Apartemen, Pilih Mana? Yuk, Pelajari di Sini!