Setelah dihantam pandemi hebat, perekonomian di sejumlah negara termasuk Indonesia perlahan kembali mengalami perbaikan. Jika sebelumnya banyak kantor yang tutup –baik karena bisnis yang berhenti berjalan atau karena karyawan menjalani WFH, perlahan mulai kembali normal. Hal ini secara langsung tentu akan turut berpengaruh pada industri investasi properti gedung perkantoran.
Menurut sebuah rilis yang diterbitkan oleh Colliers International pada tahun 2021 lalu, permintaan akan gedung perkantoran di berbagai kota besar di dunia seperti Tokyo, Sydney, London dan New York menunjukkan tanda-tanda kenaikan pesat. Ini disebabkan oleh para investor yang masih memiliki keinginan untuk punya ruang kantor sebagai opsi investasi mereka.
Ketertarikan para investor ini terjadi karena kebutuhan kantor akan selalu ada. Terutama di kota-kota besar yang memiliki dukungan infrastruktur transportasi yang mumpuni serta memiliki kemudahan untuk penyebaran modal dalam skala besar. Namun, alih-alih membangun atau merenovasi, ruang-ruang kantor yang siap huni akan lebih banyak dicari.
Dengan kembali naiknya kebutuhan akan gedung perkantoran, Anda mungkin tertarik untuk memulai bisnis investasi jual beli maupun penyewaan gedung perkantoran. Ada beberapa aspek penting yang perlu jadi perhatian antara lain:
Seperti yang sudah disinggung di awal artikel, akses jalan atau infrastruktur transportasi masih menjadi salah satu faktor penting bagi sebuah kantor. Tidak heran jika perusahaan-perusahaan cenderung memilih gedung kantor yang mudah diakses. Selain memudahkan para karyawan dan klien, kantor yang berada di lokasi strategis juga akan memberikan image yang positif dan profesional bagi perusahaan itu sendiri.
Baca juga: Biar Makin Pro, Yuk Pelajari Cara Memilih Lokasi Investasi Properti
Selain aksesibilitas, prospek jangka panjang gedung kantor juga perlu diperhatikan. Salah satu lokasi yang sangat menjanjikan untuk investasi gedung kantor adalah di pusat-pusat bisnis di berbagai kota di Indonesia.
Di kawasan bisnis, permintaan gedung kantor biasanya akan terus meningkat. Ketika perusahaan di sana tumbuh semakin besar, mereka akan membutuhkan ruang tambahan untuk dapat melakukan berbagai fungsi bisnis termasuk kegiatan operasional, administrasi hingga keuangan.
Secara umum, jika lokasi bisnis mengalami perkembangan secara positif, akan lebih banyak perusahaan yang datang untuk ikut membuka cabang di lokasi tersebut. Perusahaan-perusahaan baru inilah yang akan jadi konsumen potensial bagi Anda yang memiliki bisnis jual beli gedung kantor.
Baca juga: Jangan Salah Timing! Ini Waktu Pas untuk Beli dan Jual Properti
Kemacetan adalah salah satu masalah yang kerap menimpa kaum pekerja, terutama yang berada di kota-kota besar. Bagi sebuah bisnis, kemacetan bisa jadi salah satu faktor yang menurunkan produktivitas. Karena itu para investor gedung perkantoran sebaiknya menghindari membeli kantor di daerah yang rawan macet.
Perusahaan umumnya akan sebisa mungkin menghindari berkantor di jalur kemacetan karena bisa menghambat kerja. Jadi jika Anda ingin menjual gedung kantor di daerah seperti ini, otomatis akan sulit laku.
Para bos besar perusahaan kebanyakan akan berusaha mencari gedung kantor yang berada dekat dengan tempat tinggal mereka. Lokasi yang dekat ini memungkinkan mereka untuk lebih fokus dengan pekerjaan alih-alih hanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka di jalan.
Seperti yang disebutkan dalam rilis Colliers International, orang-orang cenderung lebih suka membeli gedung yang siap huni. Sebagai penjual gedung perkantoran, Anda tentu harus bisa mengikuti selera pasar. Caranya adalah dengan melengkapi gedung Anda dengan berbagai fasilitas yang mumpuni. Misalnya saja menyediakan area parkir yang luas dan pos satpam.
Tidak ada investasi yang bebas dari risiko di dunia ini. Begitu juga investasi gedung perkantoran. Ada beberapa risiko yang juga perlu Anda pertimbangkan ketika memutuskan terjun ke bisnis jual beli gedung kantor.
Kelemahan pertama adalah sifat gedung kantor yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi. Kita ambil contoh selama pandemi lalu. Ada banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan menjual gedung kantor mereka. Ketika ada terlalu banyak penawaran, harga akan anjlok dan ini tentu bukan kabar baik bagi investor gedung kantor.
Baca juga: Apakah Inflasi Mempengaruhi Harga Properti? Begini Faktanya!
Kedua, biaya operasional untuk gedung kantor terbilang tinggi. Kalau sampai Anda kehilangan pangsa pasar, maka ini akan sangat membebani keuangan Anda, terutama untuk me-maintenance gedung kantor sebelum ada orang yang akan membelinya.
Itulah beberapa hal terkait investasi properti gedung perkantoran yang perlu Anda ketahui. Ingin menambah pengetahuan seputar investasi properti yang tepat sasaran? Ayo bergabung sekarang juga dengan Panangian School of Property. Detail seminar dan workshop seputar dunia properti dapat Anda temukan informasinya disini!