Properti adalah salah satu jenis investasi yang tetap menjanjikan meski banyak produk dan instrumen investasi baru bermunculan. Seperti jenis investasi lainnya, Anda harus memahami kapan waktu tepat untuk membeli dan menjual properti.
Tujuannya tidak lain untuk mencapai keuntungan yang maksimal sesuai yang Anda harapkan. Terlebih lagi, properti termasuk jenis investasi yang cocok untuk jangka panjang sehingga Anda perlu mempertimbangkan dengan matang timing transaksinya, baik saat membeli maupun menjualnya kembali.
Jual-beli properti sebagai investasi pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan konsep umum demand dan supply (permintaan dan penawaran). Untuk lebih jelasnya dan agar tak salah langkah, simak ulasan berikut.
Waktu terbaik untuk membeli properti adalah pada saat harga sedang turun. Hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yang paling umum adalah ketika terjadinya krisis.
Sederhana saja. Saat terjadi krisis atau ekonomi sedang tidak baik-baik saja, orang akan cenderung untuk mengeluarkan uang. Mereka cenderung untuk menyimpannya dan menjadi luar biasa selektif untuk melakukan pengeluaran, terlebih lagi untuk hal-hal dalam nominal yang besar maupun utang jangka panjang (jika menggunakan skema cicilan).
Di sisi lain, para pengembang tentu tetap perlu melakukan penjualan. Mereka bahkan tidak segan untuk memberi harga khusus di luar harga properti standar. Pasalnya, supply sudah terlanjur banyak, sedangkan demand jauh berkurang.
Selain itu, time to buy lainnya adalah pada saat terjadinya over supply seperti pada periode 2015-2018 dan pada saat terjadinya resesi perekonomian disebabkan covid-19 pada periode 2020-2-21. Terlalu banyak unit properti baru yang ditawarkan membuat harga menjadi turut terkoreksi. Bahkan pada saat ini juga masih banyak properti yang dijual dibawah harga pasarnya.
Momen seperti inilah yang perlu Anda manfaatkan. Sayangnya, banyak yang menganggap enteng dengan dalih, “Nanti saja, pasti harga akan jadi lebih murah.” Meski ada kemungkinan tersebut—krisis yang berkepanjangan atau makin buruk misalnya, Anda tetap perlu cermat dalam membaca pasar. Jangan sampai kehilangan kesempatan di depan mata untuk hal yang tidak pasti.
Seperti membeli, menjual properti untuk tujuan investasi juga perlu timing yang pas. Kecuali Anda dalam keadaan terdesak dan membutuhkan uang dengan cepat, jual properti setelah setidaknya lima tahun sejak membeli.
Di samping itu, Anda juga bisa mempertimbangkan kondisi pasar dan perekonomian. Apabila kondisi ekonomi meningkat atau sedang bergairah, maka besar kemungkinan harga jual rumah juga akan meningkat. Adapun indikator yang bisa Anda amati dalam masa-masa ini adalah penanaman modal maupun pendapatan masyarakat yang meningkat.
Baca juga: Kok Bisa Harga Properti Naik Terus? Cari Tahu Alasannya, Yuk!
Anda juga bisa mempertimbangkan untuk melepas unit di periode saat orang sedang memperoleh bonus atau insentif. Sebaliknya, hindari menjual properti di masa-masa “sibuk” seperti saat tahun ajaran baru, menjelang hari raya, dan sebagainya. Tak lupa, jangan menjual saat inflasi sedang tinggi karena hanya akan menurunkan nilai properti Anda.
Selain waktu tepat untuk membeli dan menjual properti, Anda juga perlu mengetahui beberapa faktor lainnya tak kalah penting agar investasi menghasilkan profit maksimal. Berikut beberapa di antaranya.
Ini adalah perbedaan mendasar yang perlu Anda perhatikan saat memilih properti untuk penggunaan sendiri atau berinvestasi. Jika Anda membeli properti untuk penggunaan sendiri, maka tak ada masalah untuk memilih lokasi, desain, atau lainnya sesuai selera atau kebutuhan Anda.
Namun, hal tersebut tidak berlaku jika Anda sejak awal meniatkan pembelian properti untuk investasi. Anda harus mengikuti apa yang bisa diterima masyarakat. Sebab kalau tidak, siapa yang akan membeli properti tersebut, bukan? Kalaupun ada, selain relatif lebih sempit pasarnya, harganya juga cenderung akan jatuh karena peminat yang sedikit.
Sebelum menjualnya, Anda bisa menyewakan properti tersebut terlebih dahulu. Hal ini akan memberi lebih banyak keuntungan, terlebih jika Anda membeli properti tersebut dengan cicilan.
Setidaknya, biaya sewa tersebut dapat Anda gunakan untuk membayar cicilan. Dengan begitu, keuntungan total yang Anda peroleh nanti juga lebih maksimal. Di sisi lain, properti yang dihuni juga relatif lebih terjaga kondisinya dibandingkan properti yang dibiarkan begitu saja sehingga berdampak pada biaya maintenance yang Anda keluarkan.
Baca juga: Biar Cepat Kaya! Ini 6 Cara Memasarkan Properti Agar Cepat Laku
Tidak ada yang dapat memastikan masa depan. Namun, Anda dapat memperkirakan kemungkinan yang terjadi melalui gejala dan pola. Ingat, “keuntungan” Anda sudah ditentukan sejak akan melakukan pembelian sebab Anda sudah dapat memprediksi dan mengantisipasi yang akan terjadi.
Ketahui jenis properti seperti apa yang cukup menguntungkan berdasarkan kondisi pasar saat ini dan prediksinya di masa mendatang saat Anda akan melepas unit. Amati pula bagaimana perilaku pasar untuk menyusun strategi dan memprediksi lebih detail kapan Anda sebaiknya menjual properti.
Mengetahui waktu tepat untuk membeli dan menjual properti adalah kunci awal sebelum Anda memulai berinvestasi. Makin tepat Anda membaca timing, makin besar peluang profit investasi jadi maksimal.